Hidayatullah Musi Banyuasin |
Alhamdulillah, masyarakat di sana mulai mendukung usaha dakwah yang dilakukan Ustaz Nurial. Di tengah kondisi yang berat karena hanya bertiga bersama istri dan anak. Tinggal di rumah tapak berbahan kayu berukuran 4x6 di lingkungan kebun sawit dan karet di sekelilingnya. Beruntung, sarana penerangan berupa listrik dan air bersih yang diambil dari sumur bor sudah ada.
Pesantren Hidayatullah Musi Banyuasin awalnya dibuka oleh Ustaz Awaluddin, da'i Hidayatullah dari Jambi. Namun, karena berada di wilayah administratif Provinsi Sumatera Selatan, akhirnya pengelolaannya diserahkan kepada DPW Hidayatullah Sumatera Selatan, dan dikirimlah Ustadz Nurial untuk menggantikannya.
Ruang kelas belajar yang sedang dibangun |
Alhamdulillah, sebagai wujud pelayanan kepada ummat, selama satu semester terakhir, Ustaz Nurial dan istri dibantu 2 santri pengabdian membuka lembaga pendidikan TK-PAUD Yaa Bunayya dengan jumlah murid angkatan pertama sebanyak 8 orang. Adapun tempat belajar murid TK memakai masjid kecil, dengan menyekatnya menjadi ruang belajar dan tempat ibadah.
Ustaz Nurial |
Oleh karena itu, agar tidak belajar di masjid kecil, Ustaz Nurial, dai Hidayatullah asal Pagaralam ini, mulai membangun ruang kelas belajar mulai awal tahun ini. Gedung yang akan dibangun direncanakan terdiri dari dua lokal. Berukuran 7 x 14 meter dengan anggaran yang diperlukan sebesar Rp150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah). Diharapkan, setelah bangunan ini nantinya jadi, para murid tidak lagi menumpang belajar di masjid dan melengkapi bangunan yang sudah ada: masjid kecil, dua rumah tapak berbahan kayu, dan tempat MCK.
Ustaz Nurial masih mempunyai obsesi lanjutan, dalam dua tahun mendatang akan membuka pendidikan setingkat SMP. Tentunya, sudah disertai fasilitas pendukung, ruang kelas belajar misalnya.
Semoga Allah memudahkan segala upaya yang sedang dilakukan oleh Ustaz Nurial dan istri. Dalam mewujudkan lembaga pendidikan dan dakwah di tengah-tengah masyarakat pedalaman Musi Banyuasin. Amien. *|°