Ahlan wa sahlan, selamat datang di situs resmi DPW Hidayatullah Sumsel Arsip berita

Hari Braille Sedunia: Sistem Penulisan yang Memberdayakan Tunanetra

Sumber: brailleworks(dot)com

Palembang, hidayatullahsumsel.com | Setiap tanggal 4 Januari, dunia memperingati Hari Braille Sedunia. Hari ini diperingati untuk menghormati kontribusi Louis Braille, seorang pria penglihatan terbatas yang menciptakan sistem penulisan Braille pada tahun 1824.

Sejarah Braille

Louis Braille lahir di Prancis pada tahun 1809. Pada usia tiga tahun, Braille mengalami kecelakaan yang menyebabkannya kehilangan penglihatannya. Braille kemudian belajar membaca dan menulis menggunakan sistem tulisan yang dikembangkan oleh Charles Barbier, seorang perwira militer Prancis.

Sistem tulisan Barbier menggunakan titik-titik timbul untuk mewakili huruf, angka, dan simbol militer. Namun, sistem ini sulit dibaca dan dipelajari. Braille kemudian mengembangkan sistem penulisannya sendiri yang lebih mudah digunakan.

Pada tahun 1824, Braille mempresentasikan sistem penulisannya kepada masyarakat. Sistem Braille dengan cepat diterima oleh komunitas tunanetra di seluruh dunia.

Manfaat Braille

sumber: researchgate(dot)net

Sistem Braille memiliki berbagai manfaat bagi tunanetra, antara lain:

Meningkatkan aksesibilitas. Sistem Braille memungkinkan tunanetra untuk mengakses informasi dan pendidikan yang sama seperti orang-orang yang dapat melihat. Misalnya, tunanetra dapat membaca buku, majalah, dan artikel berita dalam Braille. Mereka juga dapat mengakses materi pembelajaran, seperti buku teks dan modul pelatihan, dalam Braille.

Meningkatkan kemandirian. Sistem Braille memungkinkan tunanetra untuk belajar, bekerja, dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat. Misalnya, tunanetra dapat menggunakan Braille untuk menulis catatan, mengerjakan tugas, dan berkomunikasi dengan orang lain.

Meningkatkan kualitas hidup. Sistem Braille dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri tunanetra. Mereka dapat merasa lebih mandiri dan mampu ketika mereka dapat membaca, menulis, dan belajar menggunakan Braille.

Tantangan Braille

Meskipun sistem Braille memiliki banyak manfaat, sistem ini juga menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

Biaya. Alat-alat yang digunakan untuk membaca dan menulis Braille, seperti buku Braille dan mesin Braille, sangat mahal. 

Berikut adalah beberapa contoh ‘mahar’ Alquran Braille di Indonesia yang sangat mahal:

  • Alquran Braille 30 juz, ukuran A4, kertas HVS, penerbit Yayasan Mitra Netra: Rp1.900.000
  • Alquran Braille 30 juz, ukuran A5, kertas art paper, penerbit Yayasan Braille Indonesia: Rp2.500.000
  • Alquran Braille 1 juz, ukuran A5, kertas art paper, penerbit Yayasan Tunanetra Indonesia: Rp350.000
  • Harga Alquran Braille juga dapat lebih murah jika dibeli dalam jumlah besar. Misalnya, Yayasan Mitra Netra menawarkan harga Alquran Braille 30 juz dengan diskon 10% untuk pembelian minimal 10 eksemplar.

Aksesibilitas. Tidak semua informasi tersedia dalam Braille. Misalnya, tidak semua buku, majalah, dan artikel berita diterbitkan dalam Braille. Tunanetra mungkin perlu menggunakan teknologi aksesibilitas, seperti pembaca layar, untuk mengakses informasi yang tidak tersedia dalam Braille.

Ketersediaan. Tidak semua orang yang dapat membaca Braille memiliki akses ke pelatihan atau dukungan yang mereka butuhkan. Pemerintah dan organisasi-organisasi non-pemerintah sering menyediakan pelatihan dan dukungan ini untuk membantu tunanetra belajar membaca dan menulis Braille.

Hari Braille Sedunia

Hari Braille Sedunia adalah kesempatan untuk merayakan pentingnya sistem penulisan Braille bagi tunanetra. Hari ini juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran akan tantangan yang dihadapi oleh tunanetra dan untuk bekerja untuk memastikan bahwa tunanetra memiliki akses penuh ke informasi dan pendidikan.

Contoh-contoh Penggunaan Braille

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan Braille:

Buku Braille. Buku Braille diterbitkan dalam berbagai format, termasuk buku teks, Alquran, buku cerita, majalah, dan artikel berita.

Mesin Braille. Mesin Braille digunakan untuk menulis teks Braille. Mesin Braille dapat digunakan untuk menulis catatan, mengerjakan tugas, dan berkomunikasi dengan orang lain.

Pembaca layar. Pembaca layar adalah perangkat lunak yang membaca teks Braille. Pembaca layar dapat digunakan untuk mengakses informasi dari komputer, ponsel, dan perangkat elektronik lainnya.

Papan nama Braille. Papan nama Braille digunakan untuk memberi tahu orang-orang tentang nama dan lokasi suatu tempat. Papan nama Braille sering dipasang di tempat-tempat umum, seperti kantor, restoran, dan tempat wisata.

Kesimpulan

Sistem Braille adalah sistem penulisan yang penting bagi tunanetra. Sistem ini memungkinkan tunanetra untuk membaca, menulis, dan belajar dengan cara yang sama seperti orang-orang yang dapat melihat. Sistem Braille juga membantu tunanetra dan dapat berpartisipasi dalam masyarakat. *|°

Posting Komentar

Silakan memberikan komentar.
Untuk menghindari adanya spam, mohon maaf, komentar akan kami moderasi terlebih dahulu sebelum ditayangkan.

Terima kasih.
Subhanallah!
Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres dengan koneksi internet Anda. Hubungkan lagi koneksi internet Anda dan mulailah berselancar kembali!