Rumah Quran Adibatussumayyah, dan asrama yang belum jadi |
Banyuasin - Namanya Agus Shomad. Dia orang biasa saja. Bukan ustaz dengan ilmu agama yang luas seperti halnya para alumni universitas Islam terkenal dari Timur Tengah. Namun, sudah hampir 20 tahun dia nyantri dan mengabdi di pesantren Hidayatullah Palembang, Sumatra Selatan.
Agus Shomad keturunan Jawa. Tepatnya Banyumas, Jawa Tengah. Sekitar tiga dekade silam, orangtua transmigrasi, mengadu nasib ke Sumatera. Ayah dari tiga putri ini menghabiskan masa kecil dengan membantu beban hidup orang tua dengan bekerja di kedai pecel lele di kota Palembang.
Karena sibuk bekerja, dia tidak sempat mengenyam bangku sekolah. Hanya lulus SD. Namun, di sela-sela bekerja, keinginan untuk belajar begitu besar. Saat tahu ada pesantren Hidayatullah di Tanjung Merbau, Kec. Rambutan dia langsung jatuh hati dan memutuskan untuk mondok.
Di pesantren yang dirintis oleh Ustaz Amin Mahmud inilah Agus Shomad mulai menimba ilmu agama: belajar mengaji, bahasa Arab, dan ilmu agama Islam dari para ustaz. Dia juga ikut ujian persamaan SMP, SMA, hingga akhirnya bisa menjadi sarjana di IAIN Raden Fatah -sekarang UIN Raden Fatah-Palembang.
Dia kini menjadi ustaz atau salah satu pengajar di pesantren yang memiliki lahan seluas sekitar 20 hektar dan dikelilingi kebun karet itu. Baginya hidup dan tinggal di pesantren adalah anugerah dan nikmat luar biasa yang tak bisa diganti dengan apapun. Dia pun kini tinggal di gubuk kecilnya di selasar pesantren.
Belum lama ini Ustaz Agus Shomad dapat amanah baru dari pimpinannya. Amanah berat itu adalah mendirikan Rumah Qur'an khusus akhwat di Desa Sungai Pinang. Tepatnya di Lr. Margo Mulyo RT 18/RW 04 Dusun IV Desa Sungai Pinang, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Sumsel. Menempati lahan seluas 1.525 meter persegi dan menjadi Kampus 2 Hidayatullah Banyuasin.
Tempat ini cukup strategis. Terletak tak jauh dari kawasan Plaju dan Jakabaring, Kota Palembang. Sengaja memilih tempat ini agar bisa menyediakan Rumah Qur'an untuk para anak anak sekitar. Harapannya dengan rumah qur'an akan terlahir generasi qur'ani rabbani yang shalihah. Meski amanah itu berat, namun Ustaz Agus Shomad tetap optimis.
Dia yakin Allah akan menolongnya. Keyakinan itu timbul dari nasihat dan motivasi para ustaznya, "Jika engkau menolong agama Allah, pasti Allah akan menolongmu." Karena itu, di tengah keterbatasan, dia terus bergerak untuk mewujudkan amanah dari ustazahnya itu.
Alhamdulillah, kini di atas lahan itu telah dibangun gedung Rumah Tahfizh untuk warga sekitar. Bangunan bertipe couple. Selain itu Dia sedang membangun asrama tahfizh Quran, sudah jadi pondasinya, tinggal penimbunan, dan menunggu pemasangan dinding batu-bata. Pengerjaan itu hingga kini terus dilakukan. Namun, di tengah pembangunan itu, Ustaz Agus Shomad bingung. Dia masih butuh ratusan juta dana untuk melanjutkan pembangunannya.
Dalam sujud panjangnya kini Ustaz Agus Shomad berharap Allah mengirimkan para dermawan untuk membantu mewujudkan asrama tahfizh Quran tersebut. Bagi dermawan yang tergerak hati membantu bisa dikirim ke nomor rekening: BRI 5747-01-043202-537, a/n Yayasan Baitul Qur'an Adibatussumayyah. Bisa juga berwujud material: batu bata, pasir, semen, atau pun besi.
______________________________
Artikel ini ditulis oleh Syaiful Anshor, seorang pendidik, dai, dan penulis buku yang kini berdomisili di Balikpapan, Kalimantan Timur. Dia, alumnus dari Pesantren Hidayatullah Rambutan, Banyuasin dan menempuh studi S1-nya di STAIL Lukmanul Hakim, Pesantren Hidayatullah Surabaya.