MTs-MA Mardhatillah Gelar Tasyakuran Kelulusan dan Penghargaan Prestasi Santri: Momentum Syukur dan Motivasi

 

Banyuasin, HidayatullahSumsel.com — Pondok Pesantren Mardhatillah kembali menyelenggarakan acara Tasyakuran Kelulusan bagi siswa-siswi tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) pada Sabtu, 24 Mei 2025. Bertempat di aula utama sekolah, acara yang berlangsung khidmat dan meriah ini menjadi momentum untuk mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan para santri menyelesaikan pendidikan mereka, sekaligus memberikan penghargaan atas prestasi akademik dan non-akademik yang diraih.

Acara dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh santri putra, dilanjutkan dengan sambutan dari pimpinan yayasan dan dewan asatidz. Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Yayasan Pondok Pesantren Mardhatillah, Ustadz Dwi Agung, S.Pd, Kepala Madrasah MA dan MTs Mardhatillah, dewan guru, para wali santri, serta seluruh siswa kelas akhir yang mengikuti wisuda kelulusan.

Dalam sambutannya, Ust. Dwi Agung menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh santri yang telah berjuang menyelesaikan masa belajar mereka di pondok. Ia berharap nilai-nilai kebaikan dan kebiasaan positif yang telah ditanamkan selama menempuh pendidikan di pesantren dapat terus dijaga dan diamalkan di mana pun mereka berada.

“Pendidikan di pesantren ini tidak hanya tentang ilmu, tetapi juga pembiasaan akhlak dan spiritualitas. Kami berharap para alumni mampu menjadi teladan dan pembawa perubahan di lingkungan masing-masing,” ujar Ust. Dwi.

Penghargaan Santri Berprestasi dan Penghafal Al-Qur’an

Salah satu sorotan utama dalam acara tasyakuran ini adalah pemberian penghargaan kepada santri yang telah menunjukkan prestasi gemilang. Terdapat empat santri lulusan terbaik yang mendapatkan penghargaan khusus atas capaian akademik mereka selama menempuh pendidikan.

Tak hanya itu, prestasi dalam bidang tahfizh Al-Qur’an juga menjadi perhatian utama. Empat santri yang berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur’an secara mutqin diberikan penghargaan dan piagam khusus dari yayasan. Selain mereka, terdapat tiga santri yang telah menyelesaikan hafalan lebih dari 10 juz, serta tiga lainnya dengan capaian hafalan lebih dari 5 juz, yang turut mendapatkan apresiasi atas kesungguhan dan ketekunannya.

“Ini adalah bentuk motivasi agar para santri lainnya terus semangat dalam menghafal Al-Qur’an. Di tengah era yang penuh distraksi seperti saat ini, kemampuan untuk menghafal dan menjaga hafalan Al-Qur’an adalah prestasi luar biasa,” ungkap Ust. Yusup Ruswandi, M.Pd, Ketua LPIH Sumsel

Tahun Pengabdian untuk Alumni MA

Dalam kesempatan yang sama, Ust. Yusup Ruswandi juga menyampaikan bahwa para alumni MA Mardhatillah akan menjalani masa pengabdian selama satu tahun di lingkungan pondok pesantren. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung dalam mengelola berbagai unit kegiatan pesantren, seperti unit pendidikan (mengajar), unit ekonomi (wirausaha pesantren), dan unit akomodasi (pengelolaan asrama dan logistik).

“Pengabdian ini menjadi bagian dari pendidikan karakter dan kepemimpinan. Kami ingin para santri tidak hanya selesai secara akademik, tapi juga matang secara sosial dan organisatoris,” jelasnya.

Para alumni yang mengikuti program pengabdian ini akan dibimbing langsung oleh para guru dan pengurus pondok, dengan sistem rotasi unit agar mereka mendapatkan pengalaman yang komprehensif.

Ajang Pelatihan dan Penampilan Santri

Menariknya, acara tasyakuran kali ini juga menjadi wadah pelatihan kepemimpinan dan kemandirian bagi santri kelas akhir. Seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan acara, dilibatkan langsung kepada santri, di bawah bimbingan wali kelas dan tim guru. Ini merupakan bagian dari program pembelajaran berbasis praktik (experiential learning) yang diterapkan oleh pondok.

Berbagai penampilan santri turut memeriahkan acara, seperti pembacaan puisi islami, pertunjukan hadrah, drama pendek bertema ukhuwah, serta persembahan lagu perpisahan oleh santri kelas akhir. Penampilan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana untuk menunjukkan potensi dan kreativitas santri dalam bidang seni dan dakwah.

Wali Santri Turut Hadir dan Mengapresiasi

Kehadiran para wali santri menjadi penyemangat tersendiri dalam acara ini. Banyak dari mereka yang merasa terharu melihat perkembangan putra-putri mereka selama menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Mardhatillah. Dalam sesi testimoni, salah seorang wali santri menyampaikan rasa syukur dan bangganya karena anaknya mampu menyelesaikan hafalan 30 juz dalam waktu tiga tahun.

“Saya bersyukur dan bangga anak saya bisa menyelesaikan hafalannya di sini. Mudah-mudahan apa yang didapatkan di pesantren ini menjadi bekal hidupnya di masa depan,” ujar salah seorang wali santri

Penutup dan Harapan

Acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah antara santri, guru, dan wali santri. Suasana penuh haru menyelimuti aula ketika santri lulusan menyampaikan pesan dan kesan mereka selama di pondok. Banyak dari mereka yang menyampaikan rasa terima kasih atas bimbingan para guru serta kebersamaan dengan teman-teman seperjuangan.

Tasyakuran kelulusan ini tidak hanya menjadi seremoni akhir pendidikan formal, tetapi juga momen berharga yang mengukir kenangan mendalam. Lebih dari itu, acara ini menjadi ajang refleksi, penghargaan, dan penyemangat untuk terus menebar manfaat di tengah masyarakat.

Repro: mardhatillah.sch.id

Posting Komentar

Silakan memberikan komentar.
Untuk menghindari adanya spam, mohon maaf, komentar akan kami moderasi terlebih dahulu sebelum ditayangkan.

Terima kasih.