Ahlan wa sahlan, selamat datang di situs resmi DPW Hidayatullah Sumsel Arsip berita

Hari Solidaritas Hijab Internasional: Mengenang Tragedi Marwa El-Sherbini

Palembang, HidayatullahSumsel.com | Setiap tanggal 4 September, dunia memperingati Hari Solidaritas Hijab Internasional. Peringatan ini bertujuan untuk mendukung kebebasan Muslimah di seluruh dunia dalam mengenakan hijab di ruang publik.

Di balik peringatan ini, ada kisah tragis yang menjadi latar belakangnya, yaitu peristiwa yang menimpa seorang Muslimah Mesir bernama Marwa El-Sherbini. Pada 1 Juli 2009, Marwa dan janinnya yang berusia tiga bulan tewas akibat ditikam sebanyak 18 kali di sebuah ruang sidang di Dresden, Jerman.

Peristiwa ini berawal ketika Marwa menggugat seorang warga negara Jerman asal Rusia, Axel W, atas tuduhan melecehkannya dengan kata-kata rasis, menyebutnya teroris hanya karena dia mengenakan hijab. Saat Marwa dan keluarganya hendak meninggalkan ruang sidang, Axel W tiba-tiba menyerangnya dari belakang dengan 18 tikaman yang mengakhiri nyawanya dan janin yang dikandungnya.

Suaminya yang berusaha melindunginya juga terluka, bahkan kakinya ditembak oleh polisi karena salah diidentifikasi sebagai pelaku penyerangan. Insiden mengerikan ini memicu kemarahan di seluruh dunia, bukan hanya di Mesir dan Jerman. Dorongan untuk kebebasan perempuan Muslim dalam berhijab semakin kuat. 

Pada tahun 2009, Federasi Organisasi Islam Eropa menetapkan tanggal 4 September sebagai Hari Solidaritas Hijab Internasional untuk mengenang Marwa yang tewas secara tragis. Langkah serupa juga diambil oleh Lingkaran Islam Amerika Utara.

Pemilihan tanggal ini tidak berkaitan langsung dengan peristiwa kematian Marwa. Tanggal 4 September dipilih berdasarkan Konferensi London yang dihadiri oleh Syeikh Yusuf Al Qardawi, Prof. Tariq Ramadan, dan 300 delegasi dari 102 organisasi Internasional serta 35 negara lainnya. Konferensi tersebut digelar sebagai respons atas pelarangan penggunaan hijab di beberapa negara Eropa seperti Prancis, Inggris, dan Turki.

Namun, pembunuhan Marwa menyulut protes melawan Islamofobia dan rasisme di negara-negara Barat. Tragedi ini menjadi dasar bagi perayaan Hari Solidaritas Hijab Internasional dan nama Marwa tetap diingat dalam setiap peringatan.

Perkembangan Hari Solidaritas Hijab Internasional

Pada tahun 2013, Hari Solidaritas Hijab Internasional mengalami perubahan dan pengembangan untuk lebih menguatkan tujuannya, yaitu mendukung kebebasan perempuan Muslim dalam mengenakan hijab di ruang publik. 

Perubahan tersebut melibatkan penambahan istilah "Solidaritas" dalam nama peringatan ini untuk menekankan pentingnya dukungan solidaritas dari masyarakat luas terhadap hak-hak perempuan Muslim. Selain itu, peringatan Hari Solidaritas Hijab Internasional juga diperluas ke berbagai negara di seluruh dunia untuk menyebarkan kesadaran akan pentingnya kebebasan perempuan Muslim mengenakan hijab di ruang publik.

Setiap tahun, peringatan Hari Solidaritas Hijab Internasional dirayakan dengan berbagai cara, seperti kampanye di media sosial dan media massa untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebebasan berhijab bagi perempuan Muslim, seminar dan diskusi untuk membahas isu-isu terkait hijab dan kebebasan beragama, serta aksi solidaritas untuk mendukung perempuan Muslim yang mengalami diskriminasi karena berhijab.

Peringatan Hari Solidaritas Hijab Internasional menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebebasan perempuan Muslim dalam mengenakan hijab di ruang publik. *|°

Posting Komentar

Silakan memberikan komentar.
Untuk menghindari adanya spam, mohon maaf, komentar akan kami moderasi terlebih dahulu sebelum ditayangkan.

Terima kasih.
Subhanallah!
Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres dengan koneksi internet Anda. Hubungkan lagi koneksi internet Anda dan mulailah berselancar kembali!