 |
| Dialog Kebangsaan Kesiapsiagaan Nasional di Hotel Aryaduta Palembang (foto: istimewa) |
Palembang (hidayatullahsumsel.com) --- DPW Hidayatullah Sumsel yang diwakili oleh Sekretaris, Ustadz Sriyono, S.Pd dan Bendahara, Ustadz Dwi Agung, menghadiri Dialog Kebangsaan Kesiapsiagaan Nasional yang diadakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada Kamis, 2 Maret 2023 di Hotel Aryaduta Palembang. Dialog ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam mencegah radikal terorisme menjelang Pemilu 2024.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, MH menjadi keynote speaker sekaligus membuka dialog Nasional yang juga dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, SH, MM. Selain itu, ada juga tiga panelis yang ikut serta dalam diskusi tersebut. Mereka adalah Dr. Muhammad Sabri, M.Ag, Direktur Pengkajian Kebijakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Dr. Ridwan, S.H., M.Hum, Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, dan Albar Sentosa Subari, SH, S.U, Ketua Pembina Adat Sumatera Selatan.
Dialog kebangsaan ini diikuti oleh lebih kurang 150 peserta dari berbagai kalangan, termasuk Ormas keagamaan, Mahasiswa, LSM, pemerintah, dan tokoh masyarakat. Dalam kegiatan ini, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesiapsiagaan nasional dalam mengantisipasi potensi ancaman terorisme.
Terorisme adalah ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas nasional. Oleh karena itu, diperlukan kesiapsiagaan masyarakat dalam mencegah dan mengatasi aksi terorisme. DPW Hidayatullah Sumsel sebagai lembaga dakwah Islam yang aktif di Sumatera Selatan berkomitmen untuk mendukung program-program pemerintah dalam mencegah terorisme dan mengembangkan kesadaran masyarakat dalam hal ini.
Sebagai organisasi yang peduli dengan keamanan nasional, DPW Hidayatullah Sumsel siap memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman terorisme. Diharapkan kegiatan Dialog Kebangsaan Kesiapsiagaan Nasional ini dapat memberikan pemahaman dan wawasan yang lebih luas bagi masyarakat dalam mencegah dan mengatasi ancaman terorisme.
Dalam kegiatan dialog kebangsaan ini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, MH menyampaikan bahwa terorisme dapat menjadi ancaman yang kompleks dan sulit untuk diatasi. Oleh karena itu, dibutuhkan kesiapsiagaan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, dalam mencegah dan mengatasi aksi terorisme.
Dr. Muhammad Sabri, M.Ag, Direktur Pengkajian Kebijakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, juga menekankan pentingnya peran ideologi Pancasila dalam mencegah radikalisme dan terorisme. Ideologi Pancasila yang mengedepankan nilai-nilai kebangsaan, demokrasi, dan persatuan harus dijunjung tinggi oleh seluruh elemen masyarakat.
Sementara itu, Dr. Ridwan, S.H., M.Hum, Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, menyoroti pentingnya pemahaman hukum dalam mengatasi aksi terorisme. Dalam hal ini, masyarakat perlu memahami peraturan-peraturan hukum terkait penanggulangan terorisme agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengatasi ancaman tersebut.
Albar Sentosa Subari, SH, S.U, Ketua Pembina Adat Sumatera Selatan juga mengajak masyarakat untuk mengembangkan nilai-nilai adat dan kearifan lokal dalam mencegah terorisme. Nilai-nilai ini, seperti gotong royong, kebersamaan, dan toleransi, dapat menjadi landasan yang kuat dalam membangun kebersamaan dan mengatasi perbedaan yang mungkin menjadi sumber konflik.
Kegiatan dialog kebangsaan ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam mencegah terorisme. DPW Hidayatullah Sumsel berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkala dan melibatkan berbagai pihak untuk menciptakan sinergi dalam mengatasi ancaman terorisme. (ai)