Banyuasin (HidayatullahSumsel.com) --- Sebanyak 17 santri MA Mardhatillah, Kampus Madya Hidayatullah Banyuasin, mengikuti Daurah Marhalah Ula (DMU) Santri Hidayatullah Tingkat SLTA Tahun 2023 se-Indonesia yang diadakan oleh Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Sumsel dan Dewan Murabbi Hidayatullah Sumsel serta Pengurus Wilayah Muslimat Hidayatullah Sumsel dan Majlis Murobiyyah Wilayah. Program Daurah Marhalah Ula (DMU) yang bertema “Menjadi Kader Hidayatullah yang Cerdas, Disiplin, dan Militan”. Acara ini berlangsung selama 3 hari, 1-3 Maret 2021 di Kampus Madya Hidayatullah Banyuasin. DMU ini dilaksanakan untuk memberikan penguatan aqidah dan bekal bagi para santri.
Pembukaan juga dihadiri oleh sejumlah pengurus DPP Hidayatullah lainnya seperti Ketua Bidang Tarbiyah Ir. Abu A’la Abdullah, Ketua Departemen Kepesantrenan KH. Muhammad Syakir Syafii serta turut dibersamai secara online oleh Pemimpin Umum KH. Abdurrahman Muhammad.
Ketua Bidang Tarbiyah DPP Hidayatullah Ir. Abu A’la Abdullah dalam sambutannya menyampaikan DMU merupakan episode yang sangat penting dalam proses perkaderan di Hidayatullah terutama bagi santri yang duduk di bangku kelas sebelas.
Menurutnya, DMU memuat materi topik keislaman dan kelembagaan yang diharapkan kian mengantar para peserta didik tumbuh dalam kesadaran berislam yang dengan itu mereka kelak akan berkiprah di berbagai sektor kehidupan di masyarakat.
Dalam pada itu, terang Abu A’la, DMU diharapkan membekali peserta didik yang akan lulus dari bangku SLTA yang kemudian memasuki jenjang perguruan tinggi agar semakin dewasa yang berbekal kematangan paradigma dengan pemahaman Islam yang luhur.
“Kehidupan ini adalah suatu pertarungan paradigma, pertarungan cara pandang, sehiggga dengan DMU ini akan menata paradigma untuk sebuah kepentingan sangat penting,” katanya seraya berpesan agar kelak setelah menuntaskan pendidikannya di SLTA Hidayatullah para santri tetap terbina dalam halaqah di tempat masing masing.
“Umur kita paling lama itu 60 sampai 70 tahun, maka kita memaksimalkan usia yang ada dengan maksimal mengabdi untuk Islam dan kebaikan. Semoga smeua mendapatkan balasan pahala di sisi Allah,” katanya.
“Cerdas artinya cerdas hati dan pikiran, selalu disiplin waktu dan amal, dan militan yang senantiasa selalu bersemangat dalam melakukan kebaikan sebagai bagian dari membangun peradaban Islam,” katanya.