Ahlan wa sahlan, selamat datang di situs resmi DPW Hidayatullah Sumsel Arsip berita

Peristiwa-Peristiwa yang Terjadi pada Bulan Rajab

Palembang, HidayatullahSumsel.com – Bulan Rajab adalah bulan ketujuh dalam kalender Hijriah. Bulan ini termasuk salah satu dari empat bulan haram (al-asyhur al-hurum) yang dimuliakan dalam Islam, bersama dengan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram.

Bulan Rajab, salah satu bulan haram dalam Islam, tidak hanya menggemakan lantunan takbir dan doa, tetapi juga dihiasi dengan tinta emas sejarah Islam. Peristiwa-peristiwa monumental, mulai dari awal mula cahaya kenabian hingga perjuangan heroik umat Islam, mewarnai bulan penuh berkah ini. 

Mari kita telusuri kembali jejak-jejak peristiwa yang terjadi pada bulan Rajab:

1. Fajar Kenabian: Awal Kelahiran Rasulullah SAW

Rajab menjadi saksi awal mula kehamilan suci Sayyidah Aminah, yang kelak melahirkan sosok pembawa risalah, Nabi Muhammad SAW. Sembilan bulan kemudian, pada Rabi'ul Awwal, beliau SAW lahir ke dunia, menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta. Kehadiran beliau menandai dimulainya risalah Islam, membawa cahaya kebenaran dan petunjuk bagi umat manusia yang sebelumnya terkungkung dalam kegelapan jahiliyah.

2. Perjalanan Malam yang Agung: Isra' dan Mi'raj

Pada 27 Rajab, umat Islam memperingati peristiwa Isra' dan Mi'raj, perjalanan malam Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan Sidratul Muntaha. Ini merupakan mukjizat agung yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT sekaligus menjadi penghiburan bagi Rasulullah SAW atas berbagai ujian yang dihadapi. Perlu diingat, Isra' dan Mi'raj bukan berarti Allah berada di atas tempat tertentu, melainkan untuk memuliakan Rasulullah, memperlihatkan tanda kebesaran Allah, dan menerima perintah shalat lima waktu, kewajiban yang langsung Allah tetapkan kepada beliau.

3. Takhta Jihad: Perang Tabuk (9 H)

Tahun 9 Hijriah, Rajab menjadi saksi perjuangan heroik kaum Muslim dalam Perang Tabuk yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW. Meski kondisi cuaca panas dan jarak tempuh yang jauh, semangat jihad para sahabat tetap membara untuk mempertahankan kebenaran Islam. Perang ini menunjukkan pentingnya kesatuan dan keikhlasan dalam menghadapi tantangan demi menegakkan kebenaran.

4. Wafatnya Pemimpin Adil: An-Najasyi (9 H)

Bulan Rajab tahun 9 H juga diwarnai kabar duka dengan wafatnya Raja Ethiopia, An-Najasyi, dalam keadaan Muslim. Beliau dikenal sebagai sosok raja yang adil dan melindungi kaum Muslim yang hijrah ke negerinya. Kepemimpinannya yang adil dan berpihak kepada kebenaran menjadi cerminan bagi para pemimpin Muslim lainnya.

5. Kontribusi Pendiri Mazhab: Wafatnya Imam Syafi'i (204 H)

Pada tahun 204 H, dunia Islam berduka atas wafatnya Imam Syafi'i, pendiri mazhab keempat dalam Islam. Beliau dikenal sebagai ulama cerdas, berilmu luas, dan memiliki metodologi ijtihad yang sistematis. Kontribusinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan Islam memberikan warisan yang tak ternilai bagi umat Muslim hingga saat ini.

6. Keadilan yang Abadi: Wafatnya Khalifah Umar bin Abdul Aziz (101 H)

Pemimpin yang adil dan penuh ketakwaan, Khalifah Umar bin Abdul Aziz, wafat pada Rajab tahun 101 H. Kepemimpinannya yang singkat namun penuh makna meninggalkan jejak berupa keadilan dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Keteladanannya menjadi inspirasi bagi para pemimpin di masa mendatang untuk senantiasa berpihak kepada kebenaran dan keadilan.

7. Kemenangan Gemilang: Pembebasan Baitul Maqdis oleh Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi (583 H)

Pada 27 Rajab 583 H, sejarah Islam mencatat kemenangan gemilang dengan pembebasan Baitul Maqdis oleh Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi. Sebelum berperang, beliau terlebih dahulu mempersatukan umat Islam dalam aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah, menunjukkan betapa pentingnya persatuan dan solidaritas dalam meraih kemenangan. Kisah ini menjadi pengingat bahwa dengan bersatu dan berpegang pada ajaran Islam yang benar, umat Islam mampu meraih kemenangan atas musuh.

8. Kebangkitan Ulama Nusantara: Lahirnya Nahdlatul Ulama (1344 H)

Bulan Rajab 1344 H, bertepatan dengan 31 Januari 1926, menjadi saksi lahirnya organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU). Kelahiran NU menjadi tonggak kebangkitan ulama Nusantara dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat Indonesia. •|°

Posting Komentar

Silakan memberikan komentar.
Untuk menghindari adanya spam, mohon maaf, komentar akan kami moderasi terlebih dahulu sebelum ditayangkan.

Terima kasih.
Subhanallah!
Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres dengan koneksi internet Anda. Hubungkan lagi koneksi internet Anda dan mulailah berselancar kembali!